Tuliskan Hubungan Antara Kompenen Biotik dan Abiotik yang Terdapat Dalam Ekosistem Laut?

Tuliskan Hubungan Antara Kompenen Biotik dan Abiotik yang Terdapat Dalam Ekosistem Laut? Ekosistem tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, namun letak lintang wilayah akan menentukan kondisi laut. Kekayaan hayati yang terdapat di Indonesia merupakan salah satu anugerah karena Indonesia terletak di garis equator.

Beragam tumbuhan karang yang menjadi habitat bagi organisme laut, ikan, dan biota lainnya, Indonesia memilikiya. Berikut komponen abiotik dan biotik yang terdapat di laut.

 Komponen Abiotik
  1. Air, Air tentu menjadi faktor utama terbentuknya ekosistem ini. Air merupakan komponen utama dari laut (96%) sementara sisanya ialah garam mineral.
  2. Suhu, Perbedaan yang mencolok antara ekosisten di daratan dan lautan ialah suhu. Komponen abiotik ini tidak merata di wilayah perairan laut. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan yang mencolok pada kedalaman laut.dengan demikian, dalam laut akan memiliki suhu yang berbeda – beda untuk ukuran kedalaman.
  3. Cahaya, Matahari merupakan satu – satunya sumber cahaya bagi kehidupan di laut. Namun sinar matahari tidak dapat menembus secara keseluruhan pada kedalaman laut tertentu. Dengan demikian, maka wilayah laut yang paling dalam akan tidak mendapatkan cahaya matahari sedikitpun. Sehingga faktor ii juga menyebabkan penyebaran autotrof terdapat paling banyak pada bagian permukaan laut. Selain itu, cahaya menentukan suhu pada wilayah lautan.
  4. Kadar garam / mineral, Kandungan mineral di laut lebih tinggi dibandingkan air tawar. Laut memiliki kekayaan mineral yang sangat penting bagi kehidupan organisme. Garam dapur (nacl) adalah salah satu mineral yang terdapat dilaut. Kadar garam yang tinggi menyebabkan kadar larutan laut tentu akan mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Tingkat dehidrasi yang tinggi diakibatkan tingginya kadar garam pada air, maka ikan – ikan laut mengadakan adaptasi dengan banyak minum dan sedikut mengeluarkan urin. Kelebihan – kelebihan garam yang ada di dalam air akan banyak dibuang melewati insang secara difusi atau melalui urine.
  5. Kadar oksigen, Berbeda dengan hidup di daratan dimana oksigen dapat terdapat bebas, oksigen di perairan terdapat dalam bentuk terlarut bersama partikel air. Dengan demikian ii akan mempengaruh sistem pernapasan pada hewan – hewan yang hidup di dalamnya. Umunya hewan – hewan yang hidup di dalam air ialah hewan yang memiliki kemampuan untuk menangkap oksigen yang terlarut dalam air melalui difusi melewati kulit atau melewati insang. Hewan – hewan yang bernapas menggunakan paru –paru umumnya tidak dapat bertahan lama hidup di dalam air laut. Hal ini di dasarkan pada struktur paru –paru yangtidak mampu mengikat oksigen terlarut. Kelompok mamalia laut seperti lumba-lumba akan secara berkala muncul ke permukaan untuk mendapatkan oksigen. Sementara penyu mampu mengikat oksigen melalui kloaka ketika ia di dalam laut.
  6. Kedalaman, Dasar laut merupakan daratan yang terendam laut. Kedalaman laut ditentukan atas dasar laut yang ditemukan. Kedalaman ini membentuk zonasi yang membedakan laut pada tiap – tiap kedalamannya:• Zona litoral, wilayah laut yang berbatasan dengan daratan. Pada zona ini dapat dicakup oleh cahaya dan cahaya sampai ke dasarnya. Sehingga mempengaruhi juga organisme yang terdapat di zona ini yaitu sebagian besar fitoplankton dan zooplankton.
    • Zona neritik yaitu wilayah laut dengan kedalaman sampai 200m. Wilayah neritik memiliki kondisi yang hampir sama dengan zona litoral. Daerah ini masih dapat ditembus oleh cahaya matahari sehingga memiliki suhu yang hangat. Komponen biotik pada zona ini cukup beragam mulai dari produsen, dan konsumen. Adapun kelompok dekomposer ditemukan di dasar perairan atau di permukaan air.
    • Zona batial adalah wilayah laut dengan kedalaman antara 200m sampai 2000m. Pada zona ini memiliki suhu dan cahaya yang berbeda-beda, hal inikarena cahaya matahari yak mampu menembus sampai ke dasar perairan. Sehingga zona ini memliki suhu yang beragam (termoklin).
    • Zona abisal yaitu wilayah laut dalam dengan kedalaman lebih dari dari 2000m. Tak ada cahaya yang masuk sehingga suhu pada zona ini sangat dingin. Kebanyakn dihuni oleh hewan – hewan predator seperti hiu. Rantai makanan yang terbentuk pada zona ini ialah rantai makanan detritus.
PELAJARI:  Bagaimana Cara Basidiomycota Berproduksi Secara Seksual Dan Aseksual?
Komponen Biotik
  1. Produsen, Kelompok produsen yang menjadi awal rantai makanan di laut ialah kelompok alga uiseluler ataupun multiseluler. Aktivitas produsen di laut sama seperti produsen di daratan yakni menghasilkan senyawa organik (glukosa) dan oksigen dari reaksi fotosintesis.
  2. Konsumen, Adapun kelompok konsumen yang ditemukan pada ekosistem laut sangat beragam. Mulai dari hewan invertebrata sampai ke hewan vertebrata. Laut memiliki kekayaan hayati yang tinggi. Dibanding di daratan, jumlah organisme yang hidup di laut lebih banyak dan beragam.
  3. Dekomposer, Dekomposer yang ditemukan di laut ialah kelompok bakteri dan juga protista mirip jamur (oomycota dan mycota). Dekomposer sangat penting bagi kehidupan di laut, selain menguraikan bangkai organisme yang mati, dekomposer merupakan mata kunci pada rantai makanan detritur yang terbentuk di lautan dalam (di dalam laut dalam tidak terdapat produsen).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *