Bagaimana Susunan Paragraf Yang Sistematis? – Paragraf adalah serangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis sehingga mambentuk kesatuan pokok pembahasan. Paragraf juga biasa disebut sebagai kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat, dan merupakan himpunan kalimat-kalimat yang saling berhubungan dalam satu rangkaian membentuk satu gagasan.
Paragraf dapat dijelaskan sebagai bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.
Susunan Paragraf yang Sistematis
Paragraf disusun berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan berbagai kemungkinan kelengkapan unsur paragraf, dan berdasarkan kemungkinan posisi unsur paragraf dalam paragraf. Kelengkapan unsur paragraf nmenyangkut apa saja yang ada dalam suatu paragraf.
Dalam menyusun Paragraf yang sistematis perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1). Struktur Paragraf
Berdasarkan berbagai kemungkinan kelengkapan unsur dan posisinya dalam paragraf, struktur paragraf antara lain dapat berbentuk sebagai berikut :
- Unsur paragraf lengkap, dengan susunan : transisi – kalimat topik – kalimat pengembang – kalimat penegas.
- Paragraf hanya memiliki tiga unsur : kalimat topik – kalimat pengembang -kalimat penegas.
- Sama dengan tiga unsur, tetapi komposisinya : transisi – kalimat topic – kalimat pengembang
- Paragraf memiliki dua unsur : kalimat topic – kalimat pengembang
- Sama dua unsur dengan komposisi : kalimat pengembang – kalimat topik
2). Unsur-unsur Paragraf
Paragraf merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang terdiri atas seperangkat kalimat yang digunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikiran kepada pembaca. Agar jalan pikiran tersebut dapat diterima dengan baik dan jelas, paragraf harus disusun secara sistematis dan logis.
Unsur-unsur paragraf yang dimaksud yaitu :
- Transisi, merupakan mata rantai penghubung antarparagraf yang berfungdsi sebagai penghubung jalan pikiran dua paragraf yang berdekatan. Kata-kata transisional merupakan petunjuk bagi pembaca ke arah mana pikiran pengarang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah suatu paragraf baru searah dengan paragraf sebelumnya.
- Kalimat Topik, merupakan mayor point, main idea, central idea, atau topic sentence. Kalimat topik merupakan pikiran utama, pokok pikiran, ide pokok, atau kalimat pokok. Kalimat topik merupakan perwujudan ide pokok paragraf dalam bentuk umum atau abstrak. Letak kalimat topik dapat di awal paragraf, tengah paragraf, dan akhir paragraf.
- Kalimat Pengembang, Sebagian besar kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf adalah kalimat pengembang. Susunannya tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok. Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis biasanya menyangkut hubungan antara benda atau kejadian. Urutannya masa lalu-kini-dan masa yang akan datang.
- Kalimat Penegas, merupakan elemen paragraf yang berfungsi sebagai pengulang atau penegas kembali kalimat topik dan sebagai daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan menghilangkan kejemuan.
Kedudukan kalimat penegas tidaklah bersifat mutlak. Ia ada bila pengarang memerlukan untuk menunjang kejelasan informasi.
3). Syarat Penulisan Paragraf yang baik
Dalam penulisan bahan ajar, paragraf dapat dikategorikan sebagai paragraph yang baik jika memenuhi lima kriteria. Kelima kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Adanya Satu Kesatuan Gagasan, sebuah paragraf yang baik hendaknya mengandung satu gagasan utama. Artinya, dalam paragraf mungkin terdapat beberapa gagasan tambahan, tetapi gagasan-gagasan itu harus terfokus pada satu gagasan utama sebagai pengendali. Jika prinsip ini dipenuhi, paragraf itu telah memenuhi ciri kesatuan.
- Adanya Kepaduan Hubungan Antarkalimat, Paragraf dapat dikatakan baik tidak saja karena gagasan utamanya tunggal, tetapi juga kalimat-kalimat di dalam sebuah paragraf itu terjalin secara logis dan gramatikal. Dengan demikian, kalimat-kalimat di dalam sebuah paragraf itu terpadu berkaitan satu sama lain untuk mendukung gagasan utama. Dengan kaitan seperti itu, pembaca akan dapat mengikuti maksud penulis setapak demi setapak dengan perpindahan dari satu kalimat ke kalimat berikutnya secara enak tanpa ada lompatan-lompatan pikiran.
- Adanya Ketuntasan Informasi, Paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Artinya, di dalam paragraf itu telah tercakup semua yang diperlukan untuk mendukung gagasan utama. Ini berarti pula bahwa paragraf yang baik harus telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga pembaca tidak bertanya-tanya tentang maksud penulis dalam paragraf itu.
- Adanya Konsistensi Sudut Pandang, Dalam karang mengarang, konsistensi sudut pandang itu sangat penting artinya. Seorang penulis harus menentukan lebih dahulu sudut pandangnya terhadap calom pembaca agar ia dapat memilih gaya penulisan yang tepat. Paragraf yang baik hendaknya mempertahankan sudut pandang penulis dalam membahas permasalahan yang diutarakannya. Jika sudah dipastikan bahwa pembaca tidak dilibatkan secara eksplisit sebagai mitra tutur, pilihan itu harus dipertahankan sampai akhir karangan. Demikian pula sebaliknya.
- Adanya Keruntutan Penyajian, Urutan penyajian informasi dalam paragraf yang baik mengikuti tata urutan tertentu. Ada beberapa model urutan penyajian informasi dalam paragraf dan tiap-tiap model mempunyai kelebihan masing-masing. Model-model urutan itu adalah urutan waktu, urutan tempat, urutan umum-khusus, urutan khusus-umum, urutan pertanyaan-jawaban, dan urutan sebab-akibat. Setiap model urutan akan dibicarakan secara rinci dalam bagian yang membicarakan jenis-jenis dan pengembangan paragraf.