Apa Saja Senyawa yang Digunakan Sebagai Pemberi Warna Pada Kembang Api?

Apa Saja Senyawa yang Digunakan Sebagai Pemberi Warna Pada Kembang Api? Kembang api sering digunakan untuk memeriahkan suatu acara atau peringatan tertentu, semisal konser atau tahun baru. Ketika ditembakkan ke udara, kembang api akan pecah, mengeluarkan suara, kemudian menyemburkan aneka macam warna yang tampak menghias langit. Mengapa kembang api bisa menghasilkan aneka warna?

Ketika kembang api meledak, terjadi suatu peristiwa kimia, yakni pembakaran. Pembakaran itu membuat bahan-bahan kimia yang ada di dalamnya bereaksi, dan itulah yang kemudian menghadirkan pemandangan warna-warni.

Untuk menghasilkan loncatan api dan letupan suara, sebuah oksidator direaksikan dengan logam seperti magnesium (Mg) atau aluminium (Al), yang dicampur dengan belerang (S). Reaksi yang ditimbulkan menyebabkan suatu kilatan cahaya akibat terbakarnya magnesium dengan sangat cepat. Berikut ini adalah unsur kimia yang biasa digunakan dalam kembang api:

  • Aluminium (Al): Digunakan untuk menghasilkan warna api perak dan putih berkelap-kelip. Aluminium merupakan komponen pemberi gemerlap.
  • Antimon/Stibium (Sb): Zat inilah yang menciptakan efek kemegahan pada kembang api.
  • Barium (Ba): Digunakan untuk menghasilkan warna hijau, dan dapat membantu menstabilkan zat volatil yang mudah menguap.
  • Calsium (Ca): Digunakan untuk memperdalam warna kembang api. Garam kalsium menghasilkan warna oranye.
  • Carbon (C): Salah satu bahan utama dari serbuk hitam yang digunakan sebagai bahan pembakar pada kembang api.
  • Clorin (Cl2): Bahan penting pada beberapa oksidator kembang api. Beberapa garam logam membentuk warna jika bereaksi dengan clorin.
  • Tembaga (Cu): Menghasilkan warna biru pada kembang api.
  • Besi (Fe): Digunakan untuk menghasilkan kilatan cahaya. Pemanasan logam yang terjadi pada kembang api menentukan warna dari kilatan.
  • Lithium (Li): Merupakan logam yang digunakan untuk mencampuri warna merah pada kembang api. Sedang lithium karbonat digunakan untuk memberi warna.
  • Magnesium (Mg): Ketika terbakar, zat ini menghasilkan warna putih yang sangat terang. Karenanya, magnesium digunakan untuk meningkatkan keindahan kembang api.
  • Oksigen (O2): Zat ini berfungsi sebagai oksidator. Oksidator bekerja dengan cara melepas oksigen.
  • Fosfor (P): Selain menjadi bahan bakar kembang api, zat ini dapat terbakar secara spontan di udara, dan menghasilkan kilatan terang di kegelapan.
  • Kalium (K): Berfungsi membantu proses oksidasi kembang api. Kalium nitrat, kalium klorat, dan kalium perklorat, adalah oksidator yang penting dalam kembang api.
  • Natrium (Na): Menghasilkan warna kuning pada kembang api, meski cahaya yang dihasilkan terangnya memberi efek berlebihan.
  • Belerang (S): Digunakan untuk pelengkap serbuk hitam, yaitu untuk bahan bakar kembang api.
  • Stronsium (Sr): Zat ini menghasilkan warna merah pada kembang api. Stronsium juga digunakan untuk menghasilkan keseimbangan warna.
  • Titanium (Ti): Logam titanium terbakar dalam bentuk serbuk, dan membentuk kilatan perak.
  • Seng (Zn): Digunakan untuk menghasilkan efek asap pada kembang api.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *