Struktur Aspek Kebahasaan Pada Syair

Dalam menelaah aspek kebahasaan dari syair, kita harus memperhatikan beberapa hal yang penting untuk diketahui seperti Struktur, Ciri bahasa dan Tujuan dari syair.

  1. Struktur isi : Terdiri dari 4 baris dan hanya mempunyai isi disetiap barisnya.
  2. Ciri bahasa : Mempunyai rima a-a-a-a yang mempunyai 8-14 suku kata.
  3. Tujuan : Untuk menghibur, sarana pergaulan dan pendidikan moral.

Bacalah syair berikut:

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu
Wahai muda, kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Contoh:

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Contoh telaah syair Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama
a-a-a-a. Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa menggunakan kata seru Hai
…. Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada larik 1.

PELAJARI:  Jenis-Jenis Karya Tulis dalam Bahasa Indonesia

Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan akibat yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3. Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam. Sebagai bekal untuk menelaah bacalah kotak info berikut

Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau suruhan.

Contoh:
Buanglah sampah pada tempatnya

Kalimat saran

Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk kebaikan orang lain sebaiknya, seyogyanya.

Contoh:
Sebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat

Kalimat ajakan

Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan suatu perbuatan ayo dan mari.
Contoh:
Marilah kita jaga agar lestari

Kalimat seru

Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran, senang, dan sedih alangkah, betapa, dan bukan main.
Contoh:
Alangkah indahnya alam Indonesia ini. Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan budaya kita.

Kalimat larangan

PELAJARI:  Pengertian Majas Perbandingan dan Penggolongannya

Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan kegiatan jangan, hidari.
Contoh:
Janganlah berprasangka buruk kepada sesama

Kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat

  1. Kata penghubung tujuan
    Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara atau tindakan supaya, untuk, agar, dan guna.
  2. Kata penghubung sebab kausal
    Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab
    tertentu sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu.
  3. Kata penghubung akibat
    Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab peristiwa lain. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.
  4. Kata penghubung syarat
    Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.

Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

  1. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu
    predikat. Contoh Pagi-pagi saya sarapan.
  2. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau
    predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.
  3. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setarasederajat.
  4. Kalimat majemuk hubungan syarat Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan
    Contoh : Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah.
  5. Kalimat majemuk hubungan tujuan Ditandai dengan : agar, supaya, biar.
    Contoh : Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.
  6. Kalimat majemuk konsensip Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh
    pun Contoh : Walaupun belajar banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.
  7. Kalimat majemuk hubungan penyebaban Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
    Contoh : Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan sahabat. Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih.
  8. Kalimat majemuk hubungan perbandingan Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih
    baik. Contoh : Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu.
  9. Kalimat majemuk hubungan akibat Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
    Contoh : Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.
  10. Kalimat majemuk hubungan cara Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk hidup Dengan berpikir cermat generasi muda menggapai asa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *