Kesetrum atau bisa disebut “tersengat listrik” terjadi bila seseorang menyentuh suatu konduktor (penghantar) yang sedang dialiri arus listrik bolak-balik (“live part”) pada satu sisi tubuh, dan sisi lain dari tubuh juga menyentuh penghantar yang lain.
Tubuh manusia merupakan penghantar listrik yang baik karena sebagian besar mengandung air yang bersifat penghantar. Arus listrik bolak-balik mengandung frekuensi dan energi, sehingga bila tubuh manusia dialiri listrik ini akan mempengaruhi kerja organ-organ dalamnya, dimana akibat yang paling fatal adalah kematian.
Itulah kenapa bila kita tersengat listrik yang paling ringan saja maka sehabis itu akan terasa pegal-pegal atau kesemutan di bagian yang tersengat tersebut.
Jadi kesimpulannya, makhluk hidup akan merasa tersengat listrik jika terjadi aliran di dalam tubuhnya. Jika tidak ada aliran maka tidak akan terjadi fenomena kesetrum itu.
Contohnya:
- Bila kita menyentuh suatu kabel telanjang tanpa isolasi dengan tangan kanan dan kaki kita tidak memakai alas kaki menempel lantai keramik atau tanah. Maka yang terjadi, orang tersebut menjadi bagian dari rangkaian listrik, dimana listrik mengalir didalam tubuhnya.
- Burung yang suka berdiri di kabel listrik yang telanjang. Mengapa tidak kesetrum dan apa yang terjadi? Inilah hebatnya naluri makhluk hidup itu, karena sebetulnya si burung berdiri hanya dengan satu kaki saja. Jadi karena itu tidak ada arus yang mengalir di tubuhnya dan beliau aman-aman saja. Tubuh burung itu bertegangan tapi tidak mengalir arus listrik.
Pertanyaannya, mengapa satu kaki?
Jika dua kakinya menempel pada kabel listrik, maka burung itu akan menjadikan arus listrik mengalir dari satu kaki kemudian melewati tubuh dan terus keluar di kaki yang lain. Sehingga walaupun arus listriknya hanya kecil saja, tapi bisa jadi cukup mematikan bagi hewan kecil itu.