Apa Yang Anda Ketahui Tentang Proses Hinduisasi dan Islamisasi di Indonesia? – Dengan berkembangnya Indonesia sebagai pusat perdagangan dunia, mengakibatkan banyak bangsa asing yang masuk ke Indonesia. Bangsa asing yang masuk ke Indonesia membawa adat kebiasaan dan budaya dari daerah asal mereka.
Masuknya Kebudayaan Hindu di Indonesia
Teori-teori tentang proses masuknya Hinduisme di Indonesia
Teori Brahmana oleh FDK. Bosch
- Bahwa agama & kebudayaan Hindu dibawa masuk ke Indonesia oleh para Brahmana yang sengaja didatangkan oleh para raja di Indonesia.
- Sanggahan : Adalah tidak mungkin karena menurut agama Hindu, para Brahmana tidak boleh menyeberangi lautan & meninggalkan tanah airnya. (-) Kaum Brahmana yang boleh mengetahui, mempelajari & mengajarkan kitab Veda. (+)
Teori Kesatria oleh Prof. CC. Berg
- Bahwa agama & kebudayaan Hindu dibawa masuk ke Indonesia oleh para kesatria yang menyingkir atau menaklukkan Indonesia.
- Sanggahan : Tidak ada bukti bahwa telah terjadi penaklukkan wilayah Indonesia oleh para kesatria India & membentuk koloni di Indonesia. Kesatria tidak mungkin mengajarkan kitab Veda.
Teori Waisya oleh NJ. Krom
- Bahwa agama & kebudayaan Hindu dibawa masuk ke Indonesia oleh para pedagang yang datang, menikah dengan orang setempat & membentuk koloni di Indonesia.
- Sanggahan : Hanya kaum Brahmana saja yang boleh mengetahui, mempelajari & mengajarkan kitab Veda.
Teori Sudra oleh van Faber
- Bahwa agama & kebudayaan Hindu dibawa masuk ke Indonesia oleh kaum sudra yang dikirim / dibuang ke Indonesia sebagai tawanan perang.
- Sanggahan : Adalah tidak mungkin karena menurut budaya Hindu kaum sudra adalah tingkatan terendah & tidak boleh menyentuh kitab Veda. Hanya kaum Brahmana yang boleh mengetahui, mempelajari & mengajarkan kitab Veda.
Teori Arus Balik
- Bahwa proses Hinduisasi di Indonesia terjadi melalui suatu kerja sama, dimana para Pendeta India datang untuk menyebarkan agama Hindu, sedang dalam kesempatan lain para pemuda Indonesia berkunjung ke India untuk mempelajari agama Hindu.
Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia
Masuk dan berkembangnya Islam di berbagai daerah Indonesia tidak pada waktu yang bersamaan. Hal disebabkan oleh:
- Indonesia terdiri dari banyak pulau.
- Faktor politik; di berbagai wilayah Indonesia kedatangan Islam terdapat kerajaan – kerajaan Hindu-Budha.
- Faktor ekonomi: ajaran Islam lebih cepat diterima oleh masyarakat pantai (maritim) daripada masyarakat pedalaman.
Penyebaran agama Islam di Indonesia,khususnya di Pulau Jawa, dilakukan oleh juru dakwah Wali Sanga. Wali Sanga semuanya bergelar Sunan, suatu singkatan dari Susuhunan, artinya yang dijunjung tinggi .
Wali Sanga
Nama-nama wali Sanga:
- Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Persia dan berkedudukan di Gresik (Sunan Gresik)
- Sunan Ampel, semula bernama Raden Rahmat dan berkedudukan di Ampel, Surabaya
- Sunan Bonang, semula bernama Mahdum Ibrahim adalah putra Raden Rahmat yang berkedudukan di Bonang, Surabaya (Sunan Bonang)
- Sunan Drajat, semula bernama Syarifudin adalah putra Raden Rahmat berkedudukan di Drajat (Sunan Drajat)
- Sunan Giri, semula bernama Raden Paku, murid Sunan Ampel, berkedudukan di Giri, Gresik (menyiarkan agama Islam sampai Maluku)
- Sunan Muria, semula bernama Raden Umar Said, berkedudukan di Gunung Muria, di daerah Kudus
- Sunan kalijaga, semula bernama Joko Said, berkedudukan di Kadilangu dekat Demak
- Sunan Kudus, semula bernama Jaffar Sidiq, berkedudukan di Kudus
- Sunan Gunung Jati, semula bernama Syarif Hidayatullah, berkedudukan di Cirebon
Selain anggota dewan Wali sanga, sebenarnya masih banyak anggota wali yang memiliki andil dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Beberapa wali yang dimaksud adalah:
- Sunan Bayat
- Sunan Geseng
- Syeh Siti Jenar atau Syeh Lemah Abang (dihukum mati oleh anggota dewan wali karena dituduh menyebarkan ajaran Panteisme).dll..
Peran Wali
Selain berperan sebagai penyebar agama Islam, Wali Sanga juga berperan sebagai berikut:
- Penasehat raja-raja Islam
- Pendukung kerajaan-kerajaan Islam
- Pemimpin kerajaan Islam (Sunan Gunung Jati dari Cirebon)
- Pengembang kebudayaan daerah yang disesuaikan dengan agama Islam
Peran Ulama dalam penyebaran agama Islam selain Wali Sanga
- Datuk Ribandang dan Datuk Sulaeman, menyiarkan agama Islam ke Gowa, Sulawesi Selatan
- Datuk Ribandang dan Tuan Tunggang Parang, menyiarkan agama Islam di Kutai, Kalimantan Timur
- Penghulu Demak, menyiarkan agama Islam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan